Minggu, 24 Januari 2010

Ramuan Khusus Pria Dewasa

Dikalangan kerabat keraton Solo dan Yogyakarta, raja Surakarta yang ke 10 ini, selain dikenal paling bijaksana dalam hal mengatur pemerintahan serta mengayomi rakyatnya, juga dikenal satu-satunya raja trah Mataram yang paling banyak mempunyai istri. Bayangkan, jumlah istrinya saja sebanyak 45 orang dan putra putrinya berjumlah 68 orang.

Namun kenyataannya saat itu, ia mampu mengatur irama biologis tanpa melukai hati istri satu dengan istri lainnya. Sebagai raja yang terkenal bijaksana, kala itu semua istrinya mengaku puas akan "kegagahan" Sinuhun Pakubuwono X.

Lalu apa sebenarnya rahasia "kegagahan" Sinuhun Pakubuwono X ini? Menurut penuturan cicit Sinuhun Pakubuwono X, Raden Sumitro, memang pada jaman kerajaan tak ada yang namanya obat suplemen untuk hal-hal seperti itu. Tapi, bagi raja-raja di Jawa, khususnya Sinuhun Pakubuwono X, mempunyai resep kusus untuk "melayani" istri-istrinya yang berjumlah 45 orang. “Dan itu, sangat erat kaitannya dengan mitologi,” katanya.

Apa resepnya ? Ternyata, cukup mudah. Dengan menghaluskan sebanyak 40 butir merica, 40 lembar daun sirih serta 40 bawang lanang dan rebus lalu disaring. Cara menghaluskannya, tidak boleh diblender atau ditumpuk. Tapi dihaluskan dengan cara menggunakan layah dari batu.

Setelah itu, embunkan selama 1 malam dan minum. Untuk menjaga "kegagahan" sepanjang hidup, imbuh Sumitro yang kini tinggal di komplek kadipaten Pakualaman Yogyakarta, lakukan setiap 7 hari sekali. "Kalau menurut leluhur saya, resepnya ya...cuma itu, gampangkan ?", terang pria yang juga penggemar keris ini kepada Reporter Cakrawalainfo.
com.
Mau seperti Sinuhun Pakubuwono X ?

Minggu, 10 Januari 2010

Tipe Disfungsi Ereksi Cakwe, Pisang atau Sosis

Gangguan seksual seperti disfungsi ereksi bisa mengganggu kualitas kehidupan seseorang. Karena laki-laki yang mengalami disfungsi ereksi bisa mengalami penurunan kepercayaan dan harga diri. Cari tahu macam-macam tingkatan disfungsi ereksi.

Disfungsi ereksi adalah suatu kondisi dimana laki-laki tidak dapat mencapai atau mempertahankan ereksi penis yang optimal sehingga tidak dapat memberikan kepuasan seksual pada pasangannya.

"Berdasarkan data pasien saya diperkirakan sekitar 15-20 persen laki-laki di Indonesia yang sudah menikah mengalami disfungsi ereksi, meskipun laki-laki tersebut terlihat sehat atau memiliki otot yang kuat," ujar Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, Sp.And, FAACS dalam acara Maximizing You: 10 years of MagniVicent Satisfaction, di Hotel Akmani, Jakarta, Selasa (8/12/2009).

Prof Wimpie mengungkapkan tingkat kekerasan ereksi pada laki-laki bisa menentukan kualitas dari hubungan seksual, sehingga jika seorang laki-laki berhasil mendapatkan tingkat kekerasan yang optimal maka pasangan akan merasakan kepuasan.

Untuk mengukur tingkat kekerasan ereksi pribadi atau pasangan bisa dengan menggunakan Erection Hardness Score (EHS), yaitu:
Grade 1 (Cakwe): Penis membesar tapi tidak keras, diasosiasikan seperti cakwe atau tape (disfungsi ereksi berat).
Grade 2 (Pisang): Penis keras, tapi tidak cukup keras untuk melakukan penetrasi diasosiasikan seperti pisang (disfungsi ereksi sedang).
Grade 3 (Sosis): Penis cukup keras untuk melakukan penetrasi tetapi tidak sangat keras, diasosiasikan seperti sosis (suboptimal/ disfungsi ereksi ringan).

Sedangkan yang tidak ada masalah adalah Grade 4 yakni Penis keras dan tegang secara sempurna, diasosiasikan seperti mentimun (optimal/tidak mengalami disfungis ereksi).

"Di Indonesia yang paling sedikit adalah grade 1 sedangkan yang paling banyak adalah grade 2 dan 3 serta diperkirakan sekitar 80-90 persen akibat faktor fisik seperti penyakit diabetes, kolesterol dan merokok," ujar Ketua Asosiasi Seksologi Indonesia.

Berdasarkan tingkatan tersebut ditemukan laki-laki yang memiliki kekerasan ereksi optimal (grade 4) lebih sering melakukan hubungan seksual dan bisa memiliki pola pikir yang positif dalam kehidupannya dibandingkan dengan laki-laki yang hanya mencapai grade 3.

Penyebab dari disfungsi ereksi ada dua yaitu akibat faktor fisik dan psikis. Didapatkan sekitar 60 persen penderita penyakit jantung koroner mengalami disfungsi ereksi, laki-laki yang merokok sebesar 50 persen, penderita tekanan darah tinggi sebesar 52 persen, penderita penyakit pembuluh darah tepi sebesar 80 persen, kolesterol tinggi sebesar 40 persen dan laki-laki yang depresi sebesar 90 persen.

"Sebenarnya laki-laki dan perempuan di Asia yang sudah mencapai usia 40 tahun ke atas masih memiliki keinginan terhadap aktivitas seksual hanya frekuensinya saja yang berkurang. Meskipun disfungsi ereksi bisa terjadi sesuai berjalannya umur, tapi gangguan seksual ini tetap bisa dicegah," ujar dr Andini W Suhardi, Marketing Manager Pfizer Indonesia.

Ditahun-tahun mendatang diperkirakan penderita disfungsi ereksi bisa meningkat, hal ini bisa dilihat dari gaya hidup masyarakat sekarang. Gaya hidup ini bisa membuat seseorang terkena berbagai penyakit yang dapat memicu disfungsi ereksi.
(ver/ir)

Selasa, 05 Januari 2010

Kisah Lelaki Sejati

Aku bertanya pada Bunda, bagaimana memilih lelaki sejati? Bunda menjawab, Nak...

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang
disekitarnya. ...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran... ..

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa ...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati ditempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami
persoalan...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari banyaknya wanita yang memuja, tetapi komitmennya terhadap wanita yang dicintainya. ..

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan...

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca kitab suci, tetapi dari konsistennya dia
menjalankan apa yang ia baca..